Warga Tolak TPA dan Pengolahan Sampah Kabupaten di Wilayah Kecamatan Celala

oleh -
oleh
Warga Tolak TPA dan Pengolahan Sampah Kabupaten di Wilayah Kecamatan Celala
Keterangan Foto : Forum Reje, Mukim dan Pemuda Tolak Kehadiran TPA dan Pengelolaan Sampah di wilayah Kecamatan Celala

Aceh Tengah | Beberapa waktu terakhir ini di isukan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Kampung Kuyun kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah bakal terlaksana, sehingga untuk saat ini para forum reje dan pemuda bersikeras menolak Tempat Pembuangan Sampah dan Pengolahan Sampah (TPA – PS) Kabupaten, yang akan di laksanakan di Kampung Kuyun lah, Kamis (1 1/03/2021)

Ketua Forum Reje Kecamatan Celala Awaludin, di ruang gedung serba guna Kampung Makmur Kecamatan Celala kepada wartawan mengatakan saya selaku Ketua Forum Reje Se-Kecamatan Celala, Kami menolak TPA dan Pengolahan Sampah Kabupaten dipindahkan ke- wilayah Kecamatan Celala, atas dasar bahwa setelah dimintai keterangan kepada para Reje, Pemuda dan masyarakat kebanyakan mereka menolak, karena perlu di garis bawah bahwa sampah yang dibawa dari kabupaten tidak bisa diturunkan di Kecamatan Celala karena dampaknya sangat banyak, ada aliran air bersih dari kuyun, termasuk dari Uning Belang Ramung, Uning Toa Sepakat, akan tercemar, papar Ketua Forum Reje

Dikatakannya lagi, bahwa dampaknya limbah turun ke Alur Gading terus ke sungai celala dan berdampak ke masyarakat Celala, jika sampah dari kabupaten akan di buang di Kecamatan Celala ini, jelas Awaludin.

Sementara itu, Mukim Kecamatan Celala juga menyatakan kami sebagai mukim mewakili masyarakat berdasarkan musyawarah masyarakat, tempat pembuangan sampah dan pengolahan di celala ini, kami tolak” ujarnya

Di tambahnya lagi, oleh para reje keterangan oleh reje Kuyun lah ” Itu perbatasan dan berkemungkinan itu masih masuk wilayah kita harapan saya tidak boleh disitu tempat pembuangan sampah” jelas reje

Di tambah reje belang delem juga “kami tetap menolak karena pengaliran limbah tersebut ke alur gading, dan Alur gading ini sumber air bersih kemudian dampaknya itu ke kampung paya kolak ,belang delem berawang gading, cebero ,melala ,celala.seluruh kecamatan celala itu dampaknya” jelasnya dalam forum itu.

Sementara Mahasiswa Gajah Putih Hidayat mengatakan “kami dari mahasiswa jikalaupun forum reje tidak menolak kami tetap menolak, karna ini bukan hanya terdampak melalui air, namun melalui udara polusi dan sebagainya itu kan terdampak, jadi pengkajian itukan belum semua masyarakat mengetahui tapi dari penelitian penelitian mahasiswa dampak nya memang luar biasa bukan hanya keuntungan yang kita dapat tapi bahkan kerugian, ” Ia sampai kapan pun dari mahasiswa dan Pemuda intinya tetap menolak” jelasnya Hidayat.

Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Lingkungan Hidup Aceh Tengah Subhan Sahara, S Sos, MSi ketika dikonfirmasi mengatakan ke khawatiran para Reje dan masyarakat Celala terhadap pengolahan Sampah itu wajar, akan tetapi kami akan berusaha dengan stekholder yang ada akan meminimalisir dari pada dampak yang ditimbulkan, persoalan ini akan saya sampaikan ke Bupati Aceh Tengah setelah kami menelaah terhadap hal itu.

Dinyatakan, TPA dan Pengolahan Sampah itu sendiri diminta langsung oleh Reje Kuyun Lah untuk berinovasi dan berkontribusi terhadap daerah, tentu pemerintah daerah sangat mendukung inovasi tersebut, katanya.

Dijelaskan Subhan, Reje Kuyun Lah, ingin berupaya dan berinovasi terhadap pengelolaan sampah dengan pertimbangan matang, yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, jelasnya (rahman).