Perusahaan Otobus Tetap Berlakukan Protokol Kesehatan

oleh -431 Dilihat
oleh

Tegal| Memasuki masa adaptasi atau kebiasaan tatanan  baru (new normal)  Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Perhubungan melakukan kebijakan baru sistem transportasi publik yang hiegienis dan humanis. Konsep hiegienis dan humanis ini mengacu arahan Kementerian Perhubungan RI.

Dimana dalam transportasi publik  yang diutamakan adalah kesehatan dengan tetap memperhatikan aspek ekonomi.  Oleh karena itu bersama mitra kerjanya, Dinas Perhubungan tengah  membangun sistem transportasi publik yang lebih higenis, humanis dan less contact yang dapat memberikan solusi dan manfaat bagi warga masyarakat. Demikian disampaikan  Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal Drs. Akhmad Uwes Qoroni, M.T.  dalam acara talkshow bincang kreatif  di Studio Radio Slawi FM Selasa 9/6/2020 siang kemarin.

Talkshow bincang kreatif di masa pandemi yang dipandu host Slawi FM Merry Honey ini  di gagas oleh Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal. Dihadiri Kepala Dinas Kominfo Dessy Arifianto, Ketua Organda Kusmuwanto dan Operator PO. Sinar Jaya Nurhuda Faisal.

Menurut  Uwes Qoroni, ada dua point penting yang perlu menjadi perhatian para pengguna dan penyelenggara serta operator transportasi  dalam   sistem transportasi publik di era normal baru.

Pertama; para pengguna dan penyelenggara transportasi publik wajib mentaati ketentuan protokol kesehatan yaitu : pakai masker, jaga jarak/physical distancing dan sering cuci tangan pakai sabun/ send henitizer. Kedua, dukungan masyarakat dalam  pelaksanaan penyesuaian sistem transporatasi baru sangat penting dalam disiplin penerapan protokol kesehatan.

Uwes menambahkan ,  kebiasaan tatanan baru disektor transportasi publik dalam penerapan protokol kesehatan akan berimplikasi pada meningkatnya cost biaya operasional transportasi, karena okupasi atau keterisian  penumpang tidak boleh 100 persen. Secara otomatis pendapatan penyelenggara transportasi publik berkurang.

Di sisi lain kenaikan tarif pun tidak serta merta bisa dilakukan, karena akan membebankan masyarakat. Sehingga perlu adanya solusi dari pemerintah akan menambah subsidi atau mengupayakan kebijakan lainnya.

 Saat ini pemerintah sedang mengupayakan konsep tatanan baru yaitu suatu konsep tentang pola hidup yang mendorong adanya  perubahan perilaku masyarakat dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru yang  lebih sehat. Sehingga aman dari ancaman covid-19 , namun tetapi bisa produktif  untuk melangsungkan kehidupan ekonominya . “ Jadi transportasi publik harus aman dari covid tetapi tetap produktif”, tandasnya.

 Operator PO Sinar Jaya Nurhuda Faisal menyatakan perusahaan otobusnya  sejak  pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta sudah memberlakukan protokol kesehatan baik itu menyangkut armada, awak angkutan maupun penumpangnya.

Armada bus setelah menurunkan penumpang di terminal Dukuhsalam langsung dibersihkan di cuci dan disemprotkan disinfektan pada tempat duduk  penumpang, tempat penyimpanan barang penumpang  dan  handel pintu keluar – masuk bus.

Awak angkutan baik sopir maupun kernet sebelum berangkat harus cek kesehatan, cek suhu badan dan selalu pakai masker.  Para penumpang bus Sinar Jaya  juga harus mematuhi protokol kesehatan : jaga jarak, kapasitas hanya diisi 50 persen saja,  wajib pakai masker, setelah duduk langsung di berikan sand henitizer untuk cuci tangan rutin  dan harus membawa surat pengantar dari desa atau kelurahan, surat keterangan sehat bebas covid serta membawa surat ijin keluar masuk DKI jakarta . “Apabila ada penumpang tidak lengkap atau tidak mematuhi aturan tersebut dengan terpaksa kami tidak akan mengijinkan untuk naik bus kami “ , tegas Faisal. (Nurul Islamiaty)