Deli Serdang | Pencarian korban longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, masih berlangsung pada Jumat (29/11/2024). Hingga saat ini, satu korban, sopir mobil travel Tengku Rizki (Kiki), masih belum ditemukan. Proses evakuasi dan pembersihan material longsor terus dilaksanakan oleh aparat gabungan, termasuk petugas Basarnas, TNI, dan Polri, serta dibantu oleh warga setempat.
Menurut laporan media sosial, pada saat kejadian, Kiki sempat berusaha menggeser mobilnya bersama seorang bapak penjaga warung di dekat lokasi. Namun, sebelum mobil berhasil dipindahkan, longsor susulan terjadi dan keduanya terbawa arus. Bapak penjaga warung berhasil selamat, namun Kiki masih belum ditemukan. Dugaan sementara, Kiki mungkin masih tertimbun atau terbawa arus ke sungai Lau Timus.
Sebelumnya, pada Rabu dan Kamis (28/11/2024), total sembilan korban meninggal dunia berhasil ditemukan. Dua korban terbaru yang ditemukan pada Kamis, yakni Marta Damayanti Sinaga (23) dan Anggya Firgantara Sinaga (21), merupakan warga Samosir. Anggya diketahui sebagai mahasiswa STIKES St. Elisabeth Medan.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arief Setyawan, mengonfirmasi bahwa proses evakuasi berlangsung dengan intensif. “Hari ini kita mengevakuasi dua orang korban, yang keduanya meninggal dunia. Total ada 9 korban meninggal yang sudah ditemukan,” jelas Gidion. Selain korban jiwa, sekitar 20 warga juga mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Adam Malik. Sebagian besar dari mereka telah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan.
Daftar Korban Meninggal
Berikut adalah daftar sembilan korban meninggal dunia yang ditemukan dalam bencana longsor:
- Dimas Nansyah Putra Solin (18), warga Pematang Siantar
- Jesica Adriani Hutapea (20), warga Medan
- Martin Sinulingga (57), warga Desa Lingga
- Laurensius Sihombing (20), warga Samosir
- Rosmita Br Tarigan (46), warga Batu Mbelin
- Hardiansyah (33), warga Simalingkar
- Yohana Tuti Sitohang (22), warga Samosir
- Marta Damayanti Sinaga (23), warga Samosir
- Anggya Firgantara Sinaga (21), warga Samosir
Evakuasi Kendaraan dan Pembersihan Lokasi
Sebanyak delapan kendaraan, termasuk dua mobil Hiace, satu Pajero Sport, satu Suzuki Ertiga, dan satu truk, tertimbun longsor. Sebuah bus pariwisata yang juga terjebak longsor menjadi tempat ditemukannya beberapa korban meninggal. Meskipun akses jalan Medan-Berastagi masih terputus, pihak berwenang terus melakukan upaya pembersihan material longsor untuk memungkinkan jalur tersebut dibuka kembali.
Kombes Hadi Wahyudi, Kabid Humas Polda Sumut, mengungkapkan bahwa sebagian besar area antara Sembahe hingga Tanah Karo sudah bisa dijangkau petugas, meski masih banyak sisa material longsor di jalan. “Jalur ini belum dapat digunakan untuk kendaraan umum, hanya kendaraan evakuasi yang bisa melintas,” tambahnya.
Langkah Lanjutan dan Jalur Alternatif
Polres Tanah Karo mengimbau pengendara yang hendak menuju Medan untuk menghindari jalur utama yang terputus dan menggunakan jalur alternatif melalui Desa Ndokum Siroga dan Kecamatan Namanteran. Jalur alternatif ini dapat menghubungkan Kabupaten Karo ke Kabupaten Langkat, dan akhirnya ke Kota Binjai.
Pihak kepolisian juga membuka posko di sekitar lokasi untuk memfasilitasi pencarian keluarga korban dan memberikan layanan kesehatan bagi para penyintas.
Duka Universitas Katolik Santo Thomas
Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya tiga mahasiswanya dalam bencana longsor ini. Ketiga korban adalah Marta Damayanti Sinaga, Yohana Tuti Lestari Sitohang, dan Jesica Andriani Hutapea. Pihak kampus langsung mengunjungi rumah duka dan memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Dengan kondisi medan yang menantang dan upaya pencarian yang masih berlanjut, masyarakat diminta untuk terus memberikan doa dan dukungan kepada para korban dan keluarga yang terdampak.