Binjai | Mahasiswa diajak perangi Hoax dan Politik Uang demi mewujudkan Pilkada Kota Binjai 2020 yang demokratis dan berintegritas.
Hal itu dikatakan Robby Effendi Hutagalung dalam kata sambutannya di hadapan 30 pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai perguruan tinggi di Kota Binjai, Sabtu (10/10/2020).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Binjai menggelar sosialisasi tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kafe Kolam, Jalan Bunga Wijaya Kesuma, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Utara dengan penerapan ketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Baca Juga : Tiga Paslon Pilkada Binjai Ditetapkan
Dialog dipandu oleh Komisioner KPU Kota Binjai, yang juga Ketua Divisi Sosialisasi, Sumber Daya Manusia, dan Partisipasi Masyarakat, Robby Effendi Hutagalung, dan menghadirkan mantan Komisioner KPU Kota Binjai, Chaisal Andrio, selaku narasumber.
Mahasiswa diajak perangi Hoax yang menurut Robby, pandemi Covid-19 menyebabkan teknis dan mekanisme pelaksanaan seluruh tahapan Pilkada 2020 berbeda dari periode sebelumnya, karena dilaksanakan dengan penetapan ketat protokol kesehatan.
Baca Juga : Bupati Pimpin Rapat Koordinasi Persiapan Pilkada Bersama KPU Dan Bawaslu
“Melalui diskusi ini kami berharap, rekan-rekan mahasiswa lebih memahami teknis, tahapan, dan regulasi terkait Pilkada 2020, serta mensosialisasikan seluruh hal itu kepada rekan-rekan sesama mahasiswa dan masyarakat Kota Binjai,” ungkapnya.
Chaisal Andrio, selalu narasumber pada diskusi tersebut, mengajak kalangan milenial Kota Binjai, khususnya mahasiswa, agar menjadi garda terdepan dalam mengawal pelaksanaan Pilkada Kota Binjai 2020, demi mewujudkan pemilihan yang demokratis dan bermartabat.
Dia juga meminta, para mahasiswa memanfaatkan fasilitas Rumah Pintar Pemilu dari KPU Kota Binjai, sebagai sarana meningkatkan wawasan dan pengetahuan soal demokrasi dan pemilihan, serta cerdas dan kritis dalam menyaring segala informasi terkait Pilkada 2020 di media sosial.
“Ingat, tugas mahasiswa bukan hanya menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember mendatang. Melainkan harus mampu tampil sebagai garda terdepan dalam mengawal proses demokrasi. Caranya, dukung dan awasi kinerja KPU dan proses pemilu, agar berjalan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Chaisal mengingatkan mahasiswa. (Raihan/dy)