Pangkalan Kerinci | Masyarakat Kabupaten Pelalawan terkhususnya warga Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui, dihebohkan dengan banyaknya habitat air tawar yang mengapung di permukaan air Sungai Pematang, Selasa (2/2) yang lalu.
Menurut warga masyarakat setempat menyebutkan mengapung habitat air tawar tersebut dikarenakan akibat adanya tumpahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) milik PT Inti Indosawit Subur (IIS).
“Airnya berubah warna menjadi hitam pekat yang dari semula berwarna coklat dan juga disertai bau yang menyengat hidung,” ujar salah seorang warga Desa Air Hitam yang enggan menyebutkan namanya ketika ditemui dilokasi, beberapa hari yang lalu.
Disampaikannya lagi, hal ini telah sering terjadi bila musim hujan tiba, dimana warna air berubah menjadi hitam serta beraroma bau yang cukup menyengat disertai banyaknya ikan-ikan yang mati.
“Ini sudah sering pak, bila musim hujan tiba, limbah pabrik Kelapa Sawit PT IIS ini meluber ke sungai. Mohonlah dinas terkait dapat memberikan sanksi atas pencemaran ini,” harapnya.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Humas PT IIS Danton Sitompul membenarkan adanya tumpahan limbah perusahaan ke sungai, akibat jebolnya tanggul penahan.
“Benar pak, kita sudah berusaha untuk menangani masalah ini, hingga saat ini, alat berat masih terus bekerja di areal kebun untuk menutup kanal-kanal yang menjadi tempat mengalirnya limbah ke sungai,” ujarnya.
Ketika ditanyakan dampak dari jebolnya tanggul penahan bagi kelangsungan ekosistem di Sungai Pematang, humas yang terbilang cukup ramah ini, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil dari pihak Dinas lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pelalawan.
“Mereka sudah turun untuk mengambil sampel air maupun tanah serta habitat lainnya ke lokasi. Jadi kita tunggulah hasilnya,” terang dia. (anton)