Hujan Semalaman, 12 Desa di Asahan Terendam Banjir

oleh -617 Dilihat
oleh

Asahan | Intensitas hujan sedang sampai tinggi dengan durasi panjang yang mengguyur hampir di seluruh wilayah Kabupaten Asahan, pada Rabu 17 Juni 2020 sekira pukul 23.00 hingga 05.30 WIB, berdampak 12 Desa dari 3 kecamatan di Kabupaten Asahan terendam banjir.

Keduabelas desa terdampak yakni, di Kecamatan Tinggi Raja, Desa Terusan Tengah, Desa Tinggi Raja; di Kecamatan Setia Janji, Desa Bangun Sari, Desa Sei Silau Tua, Desa Sei Silau Barat, Desa urung Pane; di Kecamatan Buntu Pane, Desa Buntu Pane, Desa Karya Ambalutu, Desa Ambalutu, Desa Prapat Janji, Desa Sei Silau Timur dan Desa Mekar Sari.

Demikian disampaikan Plt. Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan Khaidir Sinaga, S.STP dalam siaran persnya, Kamis petang (18/6/2020) di Kisaran.

Menurut Khaidir, hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi berdurasi panjang dan sedimentasi sungai yang tinggi mengakibatkan debit air sungai di wilayah Kabupaten Asahan mulai tanggal 18 Juni 2020 pukul 04.00 – 06.30 WIB mulai naik dan meluap ke permukiman warga.

Khaidir mengatakan, dampak lain akibat luapan sungai di Asahan, 2.112 KK/RT tergenang banjir, beberapa luasan tanaman warga dan perkebunan tergenang air, 4 rumah ibadahtergenang air, 2 gedung sekolah tergenang air dan jalan penghubung desa dan dusun tergenang dan terabrasi sedang dengan ketinggian air bervariatif sekitar 50cm-100cm di atas permukaan tanah dan sekitar 15cm -50cm di dalam rumah.

BPBD Kabupaten Asahan turun langsung ke lokasi untuk memantau dan menginventarisir sarana dan prasarana dampak dan kerusakan serta berkoordinasi dengan perangkat desa, Forkopimcam dan masyarakat terdampak.

Khaidir mengimbau, kepada warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap banjir susulan dan hal lain jika hujan kembali terjadi dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di lokasi terdampak.

“Sampai saat ini belum diketahui jumlah kerugiannya, tidak ada korban jiwa. Masyarakat memilih untuk tetap bertahan dan tinggal di rumah meskipun tergenar air,” kata Khaidir mengakhiri. (Yanto).