Tanjung Balai | Wali Kota Tanjung Balai HM Syahrial bersilaturrahmi ke rumah salah satu tokoh Pers Perjuangan Sumut Muhammad TWH, yang juga pemilik Museum Perjuangan Pers, di Jalan Sei Alas Nomor 6, Kecamatan Medan Petisah, Selasa (9/2/2021).
Dalam kunjungan tersebut turut hadir diantaranya, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut Hermansyah, Kepala OPD Pemprovsu dan Insan pers.
Syahrial mengucapkan, Selamat Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021 kepada seluruh insan pers di Indonesia, Sumut dan juga khususnya di Kota Tanjung Balai dan berharap Insan Pers di seluruh Indonesia, tetap menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya.
Dikatakan Syahrial, saat ini kita masih berjuang dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dukungan dan sinergitas Pemerintah dan Insan Pers sangatlah penting terutama dalam menangkal berita/informasi hoaks. Pers juga adalah jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, menjaga optimisme, serta menjaga harapan demi kedamaian dan keutuhan NKRI, jelas Syahrial.
Sebagaimana tema Hari Pers Nasional 2021 “Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers sebagai Akselerator Perubahan” saya berharap dan yakin para insan pers akan bekerja lebih Kredibel dan Independen dalam memberitakan informasi yang aktual.
Syahrial juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran agar tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan tetap menjalankan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir dan menjaga jarak. “Mari kita bersama sama memutus mata rantai Covid-19 agar kehidupan kita kembali normal dan kita bisa menjalankan aktivitas keseharian seperti sediakala, pungkasnya.
Tokoh pers Sumut, Muhammad TWH (88) menerangkan, anak-anak sekolah banyak datang, untuk mengetahui kisah dari pahlawan yang ada di Sumut. “Di sini semua terekam jelas kisah perjalan itu,” ujarnya tokoh pers Sumut
Dirinya mengakui sejak pertama didirikan, museum tersebut tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah, namun tetap mempertahankannya.
Menurutnya, di Jakarta dahulu ada museum pers yang kini telah berganti nama menjadi Monumen Pers Nasional. Dirinya optimis museum miliknya satu-satunya museum pers yang paling lengkap koleksinya tentang surat kabar zaman dahulu, yang pernah ada di Indonesia. (Rivaldo)