Binjai | Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra yang bertugas di Komisi X, Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin, berjanji akan serius mengawasi “Peta Jalan Pendidikan Indonesia” yang sedang dipersiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk itu, lanjut Djohar, Komisi X yang salah satunya bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akan sangat ketat dan serius mengawasi agar Peta Jalan yang dimaksud nantinya bisa permanen.
“Seperti di ketahui, sekarang ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan Peta Jalan Pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, kami di Komisi X akan sangat ketat dan sangat serius untuk membentuk ataupun membuat Peta Jalan ini betul betul Permanen,” ungkap Djohar.
Lebih lanjut dikatakan Pria kelahiran Tanjung Pura, Kabupaten Langkat ini, Komisi X DPR RI yang mempunyai lingkup tugas dibidang Pendidikan, Olahraga dan sejarah, tidak ingin Peta Jalan yang dimaksud akan berganti bila nantinya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan berganti.
“Kami tidak ingin setiap ganti Kurikulum atau ganti Menteri, ganti juga Peta Jalan itu. Saya ingin Peta Jalan ini merupakan Peta Jalan Pendidikan Negara. Artinya, siapapun Menteri, siapapun Presiden, Peta Jalan ini tetap kokoh dan tidak boleh diganti ganti,” tegasnya, saat dikonfirmasi awak media, Senin (15/3) Sore.
Selain berjanji sangat serius akan mengawasi karena Peta Jalan ini harus benar benar bisa membangun Bangsa Indonesia, Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin juga berharap Peta Jalan tersebut bisa membangun peradaban Bangsa.
“Peta Jalan harus bisa menjadikan Bangsa ini menjadi Bangsa yang mempunyai karakter, disiplin, jujur, patuh pada peraturan dan sebagainya. Kita juga harus hati hati. Maka untuk itu, kita juga harus banyak mendapatkan masukan dari Pakar masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain lain,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Pria berdarah Melayu ini, agar Peta Jalan nantinya benar benar bisa membangun seperti yang diinginkan, maka
Peta Jalan yang dimaksud tidak boleh salah.
“Jika kita salah membangun Jembatan, membangun Gedung, masih bisa kita perbaiki. Tetapi jika Peta Jalan Pendidikan ini salah, yang rusak adalah Bangsa ini. Jika sudah rusak Bangsa, maka tidak mungkin lagi bisa diperbaiki karena watak dan karakter yang sudah rusak. Untuk itu, perlu waktu yang lama untuk memperbaiki semuanya. Artinya, tidak semudah memperbaiki Jembatan ataupun Gedung,” ucap Djohar.
Tidak hanya itu, sambung Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI ini, Peta Jalan yang disiapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang juga dikontrol oleh Komisi X, juga tidak boleh bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945.
“Sebab, Undang Undang Dasar kita dengan jelas menyatakan bahwa Pendidikan Moral Pancasila itu merupakan dari Pendidikan. Jadi Pancasila sebagai Palsafah hidup, harus utuh didalam Pendidikan kita,” bebernya.
Seperti kita ketahui, ungkap Prof Djohar, Sila pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa. “Artinya, seluruh Bangsa ini harus bertuhan kalau dia masih mau disebut sebagai Bangsa Indonesia. Hal itu agar manusia punya hubungan dan harus mempelajari Agama agar dia mampu berhubungan dengan Tuhannya,” ungkap Djohar.
Untuk itu, sebagai anggota Komisi X DPR RI, Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin, berharap agar Pelajaran Agama, wajib ada disemua Sekolah dan wajib ada diseluruh Tanah Air Indonesia.
“Jadi tidak boleh ada alasan untuk menepikan pelajaran Agama di Sekolah. Pelajaran Agama harus benar benar jelas. Kita juga harus berjuang untuk itu, karena ini juga untuk mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Palsafah Negara kita dan tidak ada alasan apapun untuk menepikan Agama di Indonesia,” ucapnya dengan tegas.
“Sekali lagi saya katakan, Pendidikan Agama wajib di ajarkan di seluruh Sekolah di Indonesia. Saya juga siap pasang badan, karena Pelajaran Agama wajib diajarkan di semua Sekolah yang ada di seluruh Tanah Air. Kemendikbud harus tunduk kepada UUD 1945,” demikian ungkap Djohar Arifin diakhir pembicaraannya. (anora)