Data Mitigasi Covid-19 Asahan, 9 Positif, 5 Sembuh

oleh -
oleh
Data Mitigasi Covid-19 Asahan, 9 Positif, 5 Sembuh
Keterangan foto : Data Mitigasi Covid-19 Kabupaten Asahan, Jumat (12/3/2021). Foto : Rizki/beritanusa.

Asahan | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan merilis data mitigasi Covid-19, Jumat, 12 Maret 2021, sebanyak 9 warga terkonfirmasi positif dan 5 pasien dinyatakan sembuh.

Hal itu berdasarkan data update mitigasi Covid-19 berasal dari Surveilans seluruh Puskesmas di 25 kecamatan Kabupaten Asahan yang dikelola Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan yang diterima beritanusa.com, Jumat (12/3/2021) pukul 12.00 WIB di Kisaran.

Jubir Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan H. Rahmat Hidayat Siregar, S. Sos., M. Si. mengatakan, dengan bertambahnya 9 warga yang dinyatakan positif menambah data data mitigasi Covid-19 menjadi 661 warga positif, dari data sebelumnya 652 warga terkonfirmasi positif.

Namun, ada 5 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga data pasien sembuh menjadi 569 pasien Sementara, jumlah pasien yang dirawat bertambah menjadi 59 dari sebelumnya 55 pasien.

Data mitigasi Covid-19 sampai saat ini sebanyak 661 kasus positif, sembuh 569 orang, 59 masih menjalani perawatan di rumah sakit rujukan dan isolasi dan 33 orang lainnya meninggal dunia. Sementara, sebanyak 13 warga dinyatakan reaktif berdasarkan Rapid Tes dan masih menunggu hasil Swab/PCR yang dilakukan.

“Saat ini data update mitigasi 661 terkonfirmasi positif, 59 dirawat, 569 sembuh, dan 33 orang lainnya meninggal dunia,” runutnya.

Hidayat menyampaikan imbauan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Asahan H. Surya, B. Sc. agar masyarakat tetap waspada dan mengoptimalkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19.

“Gunakan 3M + 1, yaitu; memakai masker jika berada di ruang publik, menjaga jarak aman dan sering mencuci tangan pakai sabun serta menghindari/tidak menciptakan kerumunan massa yang dapat menimbulkan klaster baru di tengah masyarakat,” tegasnya. (Rizki).