Data Mitigasi Covid-19 Asahan, 4 Pasien Sembuh

oleh -
oleh
Keterangan Foto : Data Update Mitigasi Covid -19 Kabupaten Asahan, Senin (8/3/2021). Foto : Rizki/beritanusa.

Asahan | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan melalui Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan merilis data mitigasi Covid-19, Senin 8 Maret 2021, sebanyak 4 pasien dinyatakan sembuh.

Hal itu berdasarkan data update mitigasi Covid-19 berasal dari Surveilans seluruh Puskesmas di 25 kecamatan Kabupaten Asahan yang dikelola Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan yang diterima beritanusa.com, Senin (8/3/2021) pukul 12.00 WIB di Kisaran.

Jubir Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Asahan H. Rahmat Hidayat Siregar, S. Sos., M. Si. mengatakan, dengan 4 pasien yang dinyskatakan sembuh terjadi data kesembuhan menjadi 551 dari sebelumnya 547 pasien sembuh.

Keempat pasien yang sembuh sudah kembali ke keluarganya dan sudah diperbolehkan beraktifitas seperti biasa. Namun yang bersangkutan tetap mendapat pantauan dari tim medis.

Data mitigasi Covid-19 sampai saat ini sebanyak 641 kasus positif, sembuh 541 orang, 57 masih menjalani perawatan di rumah sakit rujukan dan isolasi dan 33 orang lainnya meninggal dunia. Sementara, sebanyak 17 warga dinyatakan reaktif berdasarkan Rapid Tes dan masih menunggu hasil Swab/PCR yang dilakukan.

Data mitigasi sebelumnya 641 terkonfirmasi positif, 61 dirawat, 547 sembuh dan 33 orang lainnya meninggal dunia.

“Saat ini data update mitigasi 641 terkonfirmasi positif, 57 dirawat, 551 sembuh, dan 33 orang lainnya meninggal dunia,” runutnya.

Hidayat menyampaikan imbauan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Asahan H. Surya, B. Sc. agar masyarakat tetap waspada dan mengoptimalkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19.

“Gunakan 3M + 1, yaitu; memakai masker jika berada di ruang publik, menjaga jarak aman dan sering mencuci tangan pakai sabun serta menghindari/tidak menciptakan kerumunan massa yang dapat menimbulkan klaster baru di tengah masyarakat,” tegasnya. (Rizki)