Bupati Batu Bara Canangkan Kick Off Pilot Project Digital Farming

oleh -374 Dilihat
oleh
Bupati Batu Bara Canangkan Kick Off Pilot Project Digital Farming
Keterangan Foto : Sekadakab Batu Bara Sakti Alam Siregar menerima alat sensor tanah dan cuaca dari Kepala Bank Indonesia Prov Sumut Wiwiek Sisto Hidayat. (foto : Yusuf/Beritanusa)

Batu Bara | Bupati Batu Bara mencanangkan Kick Off Pilot Project Digital Farming Komoditi Cabai berupa Alat Sensor Tanah Dan Cuaca pada Gapoktan Suka Karya Tani Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Tahun 2020.

Acara dihadiri, Sekdakab Batu Bara H Sakti Alam Siregar,S.H, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut Wiwiek Sisto Hidayat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar Edhi Rahmanto Hidayat, Kadis Pertanian M. Ridwan, Tim PT. Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT.MSMB), Camat Lima Puluh Pesisir, Kepala Desa Lubuk Cuik serta Pengurus dan anggota Gapoktan Suka Karya Tani.

Bupati Batu Bara diwakili Sekdakab Batu Bara H Sakti Alam Siregar S.H mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Bank Indonesia(BI) Provinsi Sumatera Utara(Provsu) yang telah mencanangkan Pilot Projek Digital Farming Komoditi Cabai di Gapoktan Suka Karya Tani Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Tahun 2020.

Disampaikan Sekdakab Batu Bara, dengan memberikan bantuan pemasangan alat sensor tanah dan cuaca untuk petani Cabai di Kabupaten Batu Bara yang merupakan  sentral cabai merah di Provinsi Sumatera Utara(Sumut).

Menurut, data BPS tahun 2019 luas area tanaman cabai dalam satu tahun mencapai 1092 Ha dengan hasil panen pertahun mencapai11.150 Ton, dimana Desa Lubuk Cuik terdapat 6 kelompok tani dibawah naungan Gapoktan dengan anggota 414 petani yang terdiri dari luas padi sawah 101 Ha dan lahan cabai 85 Ha.

Namun, sering dijumpai masalah klasik di lapangan seperti hama dan kondisi lahan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten(Pemkab) berusaha sebaik – baiknya untuk mengatasi masalah tersebut.

“Petani akan menurunkan secepatnya alat traktor penggulud tanah”,Kata Sakti, Sabtu(03/10/2020) di Desa Lubuk Cuik,  Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara.

Sementara itu, Perwakilan Kepala Bank Indonesia(BI) Provinsi Sunatera Utara Wiwiek Sisto Hidayat mengatakan bahwa Bank Indonesia memberikan bantuan alat digital farming ini adalah salah satu konstribusi kepada masyarakat khususnya para petani.

Sebab, Alat tersebut merupakan salah satu inovasi teknologi untuk menjawab permasalahan dibidang pertanian. karena, digital farming merupakan konsep pertanian modern, sehingga hasil akan lebik optimal.

Menurut Wiwiek, kelebihan alat digital Farming  dapat membantu meramal cuaca, menetapkan waktu dan volume yang tepat dalam mengaplikasikan produk tanaman, pemupukan, pembasmi hama dan pengolahan tanah.

“Informasi tersebut dapat terhubung dengan aplikasi di handphone android”,ungkap Wiwiek.

Ketua kelompok tani Desa Lubuk Cuik Kamsir menyampaikan ucapkan terima kasih pada Pemerintahan Kabupaten(Pemkab) Batu Bara telah hadir dan memberikan bantuan berkali – kali kepada masyarakat dan petani di Desa Lubuk Cuik sebagai wujud kepeduliannya kepada para pelaku petani.

Kamsir juga mengucapkan terima kasih pada Bank Indonesia yang sudah banyak berperan penting bagi petani, khususnya petani Desa Lubuk Cuik.

“Kiranya, Pemerintah kabupaten Batu Bara membantu alat tracktor penggulud tanah agar lebih mudah, cepat dan efisien, karena tanah di areal persawahan sudah mulai jenuh”,tutur Kamsir. (yusuf)