Tegal | Di awal bulan Ramad han 1442 Hijriyah/2021 Masehi, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tegal menyalurkan 2.100 paket bantuan kepada para ashnaf mustahik guru Pendidikan Agama Islam (PAI), non ASN, dan non sertifikasi di Kota Tegal.
Penyaluran bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono kepada beberapa perwakilan penerima di Ruang Adipura Kompleks Balai Kota Tegal, Selasa (20/4).
Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono dalam sambutanya mengapresiasi kepada para muzakki dan munfiq yang telah menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya melalui Baznas Kota Tegal.
Dedy Yon juga sangat mendukung pengelompokkan calon penerima kali ini, yang meliputi kelompok guru, yakni guru PAI, guru non ASN, dan guru non sertifikasi. “Saya sangat mendukung pengelompokkan calon penerima kali ini, yang meliputi kelompok guru, yakni guru Pendidikan Agama Islam, guru non ASN, dan guru non sertifikasi. Pemberian bantuan ini jangan dipandang besar kecilnya, tetapi tetapi dipandang sebagai apresiasi terhadap pejuang-pejuang pendidikan,” ujar Dedy Yon.
Menurutnya bantuan ini sebagai bentuk apresiasi Baznas kepada guru non ASN yang telah mengabdikan dirinya kepada masyarakat dan negara. Dedy Yon berharap, semoga bantuan tersebut bisa membantu kebutuhan para guru menghadapi Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Selain itu Dedy Yon juga mengapresiasi kepada Ketua dan segenap pengurus Baznas Kota Tegal, yang telah bekerja secara optimal, bersih, amanah dan profesional serta dapat membuat program bantuan kepada para pendidik kita.
“Semoga saja, dana yang terkumpul dari zakat, infak dan sodakoh tahun depan semakin meningkat, sehingga penyalurannya semakin meningkat pula,” tutur Dedy Yon.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tegal Harun Abdi Manaf, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan untuk Ashnaf Sabilillah kali ini sebanyak 2.100 mustahiq dari 343 lembaga yang terdiri dari ustadz/ustadah atau Guru Pendidikan Agama Islam non PNS dan non Sertifikasi.
Rincian 2.100 orang penerima bantuan terdiri dari, MDTA sejumlah 403 orang dari 64 lembaga, MI sejumlah 117 orang dari 18 lembaga, MTs sejumlah 69 orang dari 5 lembaga, RA sejumlah 79 orang dari 14 lembaga, SD Swasta sejumlah 199 orang dari 12 lembaga, SD Negeri sejumlah 99 orang dari 46 lembaga SMP swasta sejumlah 139 orang dari 11 lembaga, SMP Negeri sejumlah 97 orang dari 15 lembaga, TK sejumlah 169 orang dari 51 lembaga, TPQ sejumlah 575 orang dari 94 lembaga dan lain lain sejumlah 100 orang dari 13 lembaga, ditambah Penyuluh Agama Kemenag Kota Tegal (POKJALUH Kemenag 32 orang) dan Hafidh Hafidhoh (Jamiyatul Qurro wal Huffadz sebanyak 25 orang).
Penyerahan bantuan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat sehingga diserahkan secara bertahap selama lima hari dari Selasa (20/4) sampai dengan Sabtu (24/4).
Ketua Baznas Kota Tegal menyampaikan bahwa bantuan yang disalurkan saat ini termasuk penyaluran bantuan untuk catur wulan pertama di tahun 2021. Bantuan untuk catur wulan pertama sudah disalurkan mulai dari bulan Januari 2021, yang diantaranya diserahkan kepada Mualaf Center, MUI dan bantuan kepada warga yang terkena musibah serta bantuan Covid-19.
Penyaluran bantuan untuk catur wulan pertama di bagi kedalam dua tahap, yang pertama penyaluran bantuan di awal Ramadhan dan kedua rencananya akan disalurkan menjelang Idul Fitri 1442 H.
Ia menjelaskan bahwa untuk penyaluran bantuan di awal Ramadhan ini khusus diberikan kepada Ustad dan Ustadzah di Kota Tegal, sedangkan bantuan yang rencananya akan disalurkan satu minggu menjelang Idul Fitri diberikan untuk perbaikan tempat-tempat ibadah Masjid/Musholla, Madrasah dan Pondok Pesantren, Petugas Rohaniwan Rumah Sakit, Petugas Kebersihan, Penjaga Kantor Kelurahan dan Kantor Kecamatan. Bantuan tersebut berupa uang dan beras (natura dan innatura). Selama kegiatan pentashorufan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Terkait dengan nilai yang disalurkan untuk bantuan di awal Ramadan ini, Harun menjelaskan untuk bantuan awal Ramadan senilai Rp. 750 juta. Sedangkan untuk bantuan menjelang Idul fitri masih dalam penilaian, sebab menurutnya masih ada proposal pengajuan bantuan yang sedang dinilai, namun saat ini Harun memperkirakan senilai Rp. 200-an juta.
Harun menyampaikan bahwa dana ZIS yang salurkan bersumber dari Zakat, Infaq dan Sodaqoh ASN, Karyawan BUMD dan sebagian dari Instansi vertikal serta dari masyarakat.
Ia berharap bantuan dari Baznas bisa sedikit membantu dan meringankan beban ekonomi bagi ustad dan ustadzah yang terdampak pandemi. “Hal ini berbeda dengan bantuan yang rencananya akan di salurkan dalam catur wulan kedua tahun 2021, pada catur wulan kedua bantuan yang diberikan berupa pemberian modal usaha bagi usai produktif, agar mereka tidak lagi menganggur, tapi mereka memiliki kegiatan yang dimodali oleh Baznas,” pungkas Harun. (NURUL ISLAMIATY)